----- ini sebenernya udah lama mau diposting tapi kelupaan. tulisan ini dibuat tanggal 13 Agustus 2013 di dalem kereta, perjalanan menuju depok -----
Assalamu'alaykum
warohmatullaahi wabarokaatuh
Ini saya, dalam perjalanan
menuju pondok cina, depok. Meluangkan waktu untuk mengetik sambil berdiri
menikmati perjalanan menggunakan kereta di gerbong wanita. saya mau bercerita
tentang apa yang pernah disampaikan kakak saya di suatu malam, dan itu pun saya sampaikan ke adik saya pada suatu kesempatan saat kita makan bersama di sebuah
mall. Dan sekarang saya ingin berbagi dengan kalian semua, sobat blogger.
Kisah ini, saya beri judul
cerita seceret air. Kakakku bercerita, pada saat sedang kumpul majelis bersama
dengan teman-teman kuliahnya, ada seorang seniornya yang sudah cukup ilmu
agamanya dan beliau mulai bercerita.
*ets pending, barusan bantuin nenek nenek
yang naik kereta. Naik kereta sendirian, pas masuk gerbong ga ada yg kasih
duduk, padahal gw udah kodein orang2 yg duduk di bangku prioritas, rupanya
mereka acuh. Untung ada petugas yg liat, langsung nyuruh tegas seorang mbak2
berdiri untuk kasih tempat duduk nenek itu. Nenek tua renta, mungkin usianya lebih
muda dari almarhumah eyang.
Oke lanjut ya, jadi ceritanya
begini sobat.
Jika ada 1 ceret yang berisi
air penuh dan ada 1 cangkir. Lalu apa yang akan kita lakukan? Yang pasti kita
akan menuangkan air itu ke dalam cangkir sampai penuh, bukan? Lalu apa yang akan
kita lakukan jika cangkir sudah penuh terisi air, sedangkan masih banyak air di
dalam ceret? Silakan sobat blogger berpikir.
Jawabannya adalah Jika air di
ceret masih banyak, pastinya kita akan mencari cangkir lain untuk kita
menuangkan air sampai air di ceret habis. Betul atau betul? Benar kan? :D
Nah jika air di ceret habis,
lalu apa yang akan kita lakukan? Silakan jawab lagi ya hehehee..
Jawabannya adalah pasti kita
isi ceret itu lagi sampai penuh. Benar apa benar? Iya kan? Ga salah kan?
Nah, begitupun kita sebagai
manusia. Ceret berisi air penuh itu adalah perumpamaan seorang manusia soleh
yang taat pada Tuhannya, yaitu Allah SWT. Dia memiliki banyak rezeki, dan jika
kita memiliki banyak rezeki maka kita harus membagikan rezeki kita kepada orang
lain, kepada kedua orang tua, saudara, tetangga, anak yatim dan orang-orang
yang membutuhkan. Bukankah itu juga sudah dijelaskan oleh Allah dalam surah
(ntar cari dulu di quran).
Lalu
bagaimana jika rezeki kita habis? Seperti perumpamaan terakhir tadi, kita tidak
akan membiarkan ceret kosong, pasti kita akan mengisi air hingga penuh kan? Nah
begitupun dengan Allah, Allah tidak akan membiarkan rezeki hambanya yang soleh
kosong, pastilah Allah akan memberikan rezeki yang banyak untuk hambanya itu.
Dari
cerita ini, dapat kita simpulkan bahwa kita sebagai hamba Allah jangan takut
untuk membelanjakan harta kita di jalan Allah , jangan takut untuk beramal dan
bershodakoh karena Allah pasti akan menggantinya, jika bukan dengan uang pasti
dengan rezeki dalam bentuk yang lain, karena rezeki kan bukan cuma uang kan?
Nah
sekian dulu yaa ceritanya, saya udah mau sampe stasiun pocin.
Assalamu'alaykum
warohmatullaahi wabarokaatuh.
0 komentar :
Posting Komentar