Senin, 06 Juli 2015

Info Penting buat Mahasiswa Transferan Non Gunadarma Jurusan Sistem Informasi

Sekedar sharing untuk teman teman yang melanjutkan D3 ke S1 khususnya yang dari luar gunadarma untuk jurusan Sistem Informasi. Ada beberapa poin penting yang harus dijalanin, yaitu konversi tugas akhir kita waktu jaman D3 ke format penulisan ilmiah gundar. Walaupun SKS nya sudah terkonversi tapi kita tetep harus melakukan penyesuaian penulisan ilmiah sebagai syarat sidang kelulusan S1 kita, baik dari jalur skripsi maupun kompre.

So, gimana caranya? Langkah pertama yang dilakukan adalah konsultasi ke jurusan. Biasakan langsung inisiatif jalan ke jurusan sendiri, ga usah pusing pusing konsul ke pembimbing akademik, karena lebih enak kalo kita tau semuanya sendiri, info yang kita terima lebih jelas. Konsultasiin ke jurusan kalau kita mau konversi tugas akhir kita dulu D3 ke format penulisan ilmiah gundar. Ingat, sebaiknya lakukan ini dari awal smester masuk gundar, karena prosesnya lama dan cukup memakan waktu.

Setelah konsultasi, jurusan akan memberikan opsi kita bisa langsung bimbingan ke ketua jurusan atau kalau dikoordinir bisa bareng bareng dilist nama nya dan nanti dibuatkan daftar pembimbing penulisan ilmiah untuk kita, sehingga semuanya ga langsung ke ketua jurusan. Pas angkatan gw, TKA13 itu dikoordinir bareng bareng untuk dapetin pembimbing, prosesnya agak lama nunggu kabar siapa pembimbingnya sekitar hampir 1 bulan. Kalo mau lebih cepet, inisiatif rajin rajin nelpon bu Ana, sekretaris jurusan SI untuk nanyain kapan list nama pembimbingnya bisa keluar.

Sabtu, 09 Mei 2015

Peranan Walisongo dalam Mempengaruhi Budaya Nusantara

Peranan Walisongo dalam Mempengaruhi Budaya Nusantara

Sebelum Walisongo menyebarkan Islam ke bumi Nusantara, sudah terdapat banyak suku bangsa, organisasi pemerintah, struktur ekonomi, sosial dan budaya di Nusantara yang berkembang. Semua itu tidak terlepas dari pengaruh sebelumnya, yaitu kebudayaan nenek moyang (animisme dan dinamisme), dan Hindu Budha yang berkembang lebih dulu daripada Islam.

Seperti halnya kondisi masyarakat daerah pesisir pada waktu itu, bisa dikatakan lebih maju daripada daerah lainnya. Terutama pesisir daerah pelabuhan. Alasannya karena daerah pesisir ini digunakan sebagai pelabuhan dan pusat perdagangan. Penduduk pesisir terkena pecampuran budaya (akulturasi) dengan pedagang asing yang singgah. Secara tidak langsung, dalam perdagangan yang dilakukan antara keduanya, mereka menjadi mengerti kebudayaan perdagangan asing. Pedagang asing ini seperti pedagang dari Arab, Persia, China, India dan Eropa.

Hindu Budha lebih dulu masuk di Nusantara daripada Islam. Islam masuk ke Nusantara bisa dengan mudah diterima masyarakat pada waktu itu dengan berbagai alasan. Situasi politik dan ekonomi kerajaan Hindu, Sriwijaya dan Majapahit yang mengalami kemunduran. Akibat dari kemunduran situasi politik, adipati – adipati pesisir yang melakukan perdagangan dengan pedagang muslim akhirnya menjadi penerima agama Islam. Kekacauan politik saat itu mengakibatkan kekacauan pada budaya dan tradisi masyarakat. Para mubaligh – mubalign dan pegadang muslim kemudian menjalin hubungan lebih dekat melalui pernikahan, akibatnya awal Islam masuk di Nusantara sudah ada keturunan arab ata india.

Setelah masuknya Islam di Nusantara, terbuktu budaya dan ajaran Islam mulai berkembang. Hal ini tidak bisa terlepas dari peran mubaligh – mubaligh dan peran Walisongo di Jawa. Walisongo dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke-17. Mereka tinggal di wilayah penting pantai utara pulau Jawa, yaitu di Surabaya – Gresik – Lamongan di Jawa Timur, Demak – Kudus – Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.

Gambar 1. Walisongo

Walisongo terdiri atas sembilan orang; Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Drajat, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga. Kesembilan “wali” yang dalam bahasa Arab artinya “penolong” ini merupakan para intelektual yang terlibat dalam upaya pembaharuan sosial yang pengaruhnya terasa dalam berbagai manifestasi kebudayaan mulai dari kesehatan, bercocok tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, hingga ke pemerintah.

Jumat, 10 April 2015

Faktor Geografi dalam Upaya Mempertahankan Keutuhan NKRI

TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR


  



Oleh :
Sekar Stuti Ratridiwasa
1A113716

Kelas 1KA25


Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Jurusan Sistem Informasi
Universitas Gunadarma
2015

 

Super Sekar Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon and Edited by Sekar Stuti Ratridiwasa for Free Blogger Template