Selasa, 15 April 2014

PERAN PENTING KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

PERAN PENTING KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

A.        PENGERTIAN DAN ARTI PENTING KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latincommunicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Tanpa komunikasi, interaksi antar manusia baik secara perorangan, kelompok maupun organisasi tidak akan terjadi. Bila antara satu orang dengan orang lainnya melakukan aksi reaksi maka dapat dikatakan mereka melakukan interaksi. Maka dari itu komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan akan hampa jika tidak ada komunikasi.
Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun sosial, karena proses komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang kosong. Pelaku proses komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis. Komunikasi menjadi penting karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan di sekitarnya.

B.        JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
JENIS – JENIS KOMUNIKASI
Komunikasi terbagi menjadi beberapa jenis tergantung dari segi peninjauannya untuk diklasifikasikan secara spesifik.
1. Jenis komunikasi menurut lawan bicara:
a. Komunikasi pribadi, yaitu komunikasi yang dilakukan antar pribadi atau satu lawan satu
b. Komunikasi umum, Komunikasi yang dilakukan oleh satu orang vs dua orang atau lebih

2. Jenis komunikasi menurut jumlah orang yang berkomunikasi:
a. Komunikasi perseorangan, yaitu komunikasi yang dilakukan antar personal individu
b. Komunikasi kelompok, yaitu komunikasi antar individu dengan kelompok(orang banyak) atau kelompok dengan kelompok

3. Jenis komunikasi menurut cara penyampaian
Ada dua Jenis komunikasi menurut cara penyampaian, yaitu:
a.    Komunikasi lisan (Komunikasi langsung dan tidaklangsung/melalui media audio) 
b.    Komunikasi tertulus(komuniksdi melalui media visual seperti gambar, surat menyurat, blanko, dan bisa juga dalam bentuk naskah)

4. Jenis komunikasi menurut tujuan
 
Komunikasi yang dilakukan seseorang memiliki bebrbagai tujuan yang berbeda-beda, antara lain:
a.    Komunikasi yang bertujuan untuk memberi perintah
b.    Komunikasi yang bertujuan untuk memberi nasihat
c.     Komunikasi yang bertujuan untuk memberi ceramah atau pidato
d.    Komunikasi yang bertujuan untuk perundingan guna suatu tujuan
e.    Komunikasi yang bertujuan untuk mengadakan wawancara
f.     Komunikasi yang bertujuan untuk menberikan saran atau kritik

5. Jenis komunikasi menurut perilaku
a. Komunikasi Formal,komunikasi yang bersifat resmi dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Komunikasi formal bersumber dari perintah resmi yang berasal dari pihak atasan atau yang berwenang
2) Berita atau informasi bersifat resmi dan mempunyai sanksi resmi pula, maka harus tepat waktu dan tujuan
3) Komunikasi formal lebih banyak menggunakan surat resmi.
b. Komunikasi non-formal, komunikasi yang bersifat umum yang tidak terikat oleh aturan-aturan tertentu
Ciri-cirinya, sebagai berikut:
1) Komunikasi berlangsung secara tidak resmi
2) Komunikasi dapat berlangsugn dari mulut kemulut tanpa batasan usia atau kedudukan

6. Jenis komunikasi menurut ruang lingkup
Komunikasi menurut ruang lingkup atau tempat dimana komunikasi dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Komuikasi Internal
b. Komunikasi Eksternal

PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
·            Penginterprestasian, hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
·            Penyandian, pada tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: mengubah pesan abstrak menjadi konkret.
·            Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
·            Perjalanan, pada tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
·            Penerimaan, pada tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
·            Penyandian Balik, pada tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
·            Penginterpretasian, pada ahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.

C.        KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi.
Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. Tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana :
1.      Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
2.      Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3.      Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.
Agar komunikasi efektif terjadi terdapat 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a.         Keselarasan elemen-elemen komunikasi dengan pesan.
Elemen-elemen komunikasi harus mendukung isi pesan.Elemen-elemen komunikasi tersebut adalah komunikator,  encoding, saluran,  decoding, dan komunikannya. Komunikasi akan efektif jika terdapat keselarasan isi pesan dengan elemen-elemen lain dari proses komunikasi.
b.         Minimalisasi hambatan komunikasi
Komunikasi akan efektif jika hambatan berhasil diminimalkan. Hambatan komunikasi dapat terjadi pada tiap elemen komunikasi termasuk pada situasi komunikasi

D.        IMPLIKASI MANAJERIAL
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia , kata implikasi berarti akibat. Kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.
Teori X dan Y
Teori ini dikemukakan oleh Douglas Mc. Gregor (1967) yang memiliki pandangan yang berbeda terhadap manusia yaitu pada dasarnya manusia bersifat negative (Teori X) dan bersifat positife (Teori Y) Mc. Gregor menyimpulkan bahwa pandangan seorang manajer tentang sifat manusia didasarkan pada pengelompokan asumsi tertentu dan manajer tersebut cenderung membentuk perilakunya terhadap bawahan sesuai dengan asumsi tersebut. Dalam Teori X terdapat empat asumsi , yaitu diantaranya :
1.    bawahan tidak suka bekerja dan bilamana mungkin  akan berusaha menghindarinya 
2.    karena bawahan tidak suka bekerja , mereka harus dipaksa , dikendalikan atau diancam dengan hukuman
3.    bawahan akan mengelak tanggung jawab dan sedapat mungkin hanya mengikuti perintah formal
4.    kebanyakan bawahan mengutamakan rasa aman (agar tidak ada alasan untuk dipecat ) dan hanya menunjukan sedikit ambisi 
Sedangkan , dalam teori X diasumsikan bahwa :
1.    bawahan memandang bahwa pekerjaan sama alamiyahnya dengan istirahat dan bermain
2.    seseorang yang memiliki komitmen paada tujuan akan melakukan pengarahan dan pengendalian diri
3.    seseorang yang biasa-biasa saja dapat belajar untuk menerima , bahkan mencari tanggung jawab
4.    kreativitas yaitu kemampuan untuk membuat keputusan yang baik (pendelegasian wewenang dan tanggung jawab)

Referensi :








0 komentar :

Posting Komentar

 

Super Sekar Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon and Edited by Sekar Stuti Ratridiwasa for Free Blogger Template