Jumat, 20 September 2013

Wanita Menuju Syurga Dari Dapur

Salah satu pesan orang tua kepada anak perempuannya adalah “Cinta suami bermula dari perut”.


Ketelitian seorang wanita dalam memberikan hidangan yang memanjakan lidah suaminya, memang tidak hanya berhasil memikat kasih sayang dan perhatiannya, namun juga terbukti berjaya menghidangkan kebahagiaan untuk rumah tangga mereka.

Suami mana yang tidak akan senang melihat isteri yang begitu serius merawat dan melayaninya, serta mengambil berat soal makan minumnya. Bagi suami yang bijak menghargai, perkara ini membuatkan kekurangan wanita yang menjadi isterinya seolah – olah tertutup oleh perbuatannya merawat dan menjaga cita rasa lidah suami.

Dan tentunya bagi si isteri, kebahagiaan sudah pasti diperolehinya kerana ridha suami memang menjadi tujuan dari perjuangan seorang wanita muslimah.


Maka, betapa ruginya jika masih ada beberapa orang yang berpikir bahawa dapur bukanlah tempat wanita modern dalam `berkarier`. Bahkan ada sebagian dari mereka dengan ikhlasnya berbagi pahala dengan pembantu rumah, malah menyerahkan semuanya kepada pembantu.


Beribu alasan kesibukan dan ketidakmampuan diberikannya, termasuk alasan bahawa zaman sekarang pekerjaan rumah hanya mengikat perkembangan kreativiti wanita.

Hanya orang- orang yang belum mengerti kedamaian melayani, yang akan berpikiran bahawa pekerjaan dapur hanya merendahkan wanita. Begitulah pendapat kebanyakan mereka – Selalu di dapur, maka masa depan wanita tamat.

Namun hal ini berbeda dengan pikiran wanita yang menjunjung tinggi sebuah keikhlasan. Melayani suami bukan bererti memasrahkan diri menjadi pelayan. Melayani berarti meningkatkan derajat diri, dari yang hanya berpikir tentang diri sendiri, dia tanggalkan ego demi untuk membahagiakan orang lain.

MasyaAllah, ini bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan, tetapi juga tidak mustahil dijalankan. Wanita ajaib bagaimana yang dapat buat seperti ini, kecuali akan menjadi berkat untuk pasangannya.

Apa-apa pekerjaan rumah yang begitu berat, betapa banyak kesibukan diluar yang menyita waktu mereka, namun seorang wanita solehah akan tetap memfokuskan bahawa keluarga adalah nomor satu, dan karena memang itulah tanggungjawab untuknya, dari Allah sang maha penguasa.

Pikirannya selalu terpikir untuk menyiapkan apa yang dia boleh hidangkan untuk suami tercinta. Pahala untuknya akan mengalir dengan deras dan tiket untuk masuk ke dalam syurga Allah insyaAllah akan digenggaman.

Memang masih banyak cara untuk membahagiakan suami kita selain dengan memasak makanan kesenangannya. Namun, adakah cara yang lebih baik untuk memenuhi selera makan mereka selain dengan memenuhinya dengan tangan kita sendiri.

Pastilah sebuah kebanggaan bagi kita dapat merawat suami sebagai sebahagian dari amanah kita yang kita lakukan dengan tangan kita sendiri, dan menjadikan kita peribadi yang dapat dipercayai dalam menjaga amanah.

Maka jangan pernah melecehkan ketentuan Allah, dan jangan menunggu sampai hak itu diambil Allah barulah kita menyedari kekeliruan kita. Maka sebaiknya kita mulai menumbuhkan rasa malu, saat mengetahui bahawa sang suami cenderung menyukai makanan di luar dan atau buatan orang lain.

Manfaatkan waktu sebaik mungkin, kerana sungguhnya Allah menyediakan syurga untuk hambanya yang bersungguh- sungguh dalam belajar.

Siapa pun anda, apapun kedudukan dan pekerjaan serta kesibukan saat ini, jangan pernah menganggap remeh hasil tangan kasih sayang dari sebuah ruangan kecil yang bernama dapur. kebahagiaan suami, perhatian dan kasih sayangnya dapat anda ikat dari sana. so, mengapa tidak terburu-buru memulainya sekarang? Selamat memburu pahala..

Admin doakan selalu semoga yg membaca catatan ini mendapatkan jodoh yg sholeh wa sholehah sehingga tercipta keluarga Baity Jannati yang di Ridhoi ALLAH...

Aamiin ya Rabbal'alamin.


* tulisan ini bersumber dari update status THM sumber
* sumber ilustrasi dari sini

0 komentar :

Posting Komentar

 

Super Sekar Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon and Edited by Sekar Stuti Ratridiwasa for Free Blogger Template