PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk adalah perusahaan baja
terbesar di indonesia. BUMN yang didirikan pada tahun 1971, PT Krakatau Steel
adalah salah satu pabrik baja utama yang menawarkan beragam jenis produk,
termasuk air bersih, tenaga listrik, baja, rekayasa industri, kawasan industri,
pelabuhan, jasa bidang teknologi informasi, dan jasa medis. Terletak di kota
Cilegon, Banten, kantor pusatnya beralamat di Jl. Industri no 5 Cilegon.
Sekitar tahun 60-an, Presiden Soekarno
mencanangkan Proyek Besi Baja Trikora yang merupakan fondasi untuk membangun
industri nasional yang tangguh. Setelah sempat terhenti karena situasi politik
dalam negeri, sepuluh tahun kemudian, proyek ini dilanjutkan kembali oleh
Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Suharto. Pada 31 Agustus 1970,
berdirilah PT Krakatau Steel (Persero) dengan memanfaatkan berbagai fasilitas
peninggalan Proyek Besi Baja Trikora, yakni pabrik kawat baja, pabrik baja
tulangan dan pabrik baja profil. Pada 1977, Presiden Soeharto meresmikan mulai
beroperasinya produsen baja terbesar di Indonesia.
Krakatau Steel mampu menunjukkan
perkembangan yang pesat dan dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun,
Perseroan menambah berbagai fasilitas produksi seperti Pabrik Besi Spons,
Pabrik Billet Baja, Pabrik Batang Kawat, serta fasilitas infrastruktur berupa
pusat pembangkit listrik, pusat penjernihan air, pelabuhan Cigading dan sistem
telekomunikasi. PT Krakatau Steel (Persero) menjadi satu-satunya Perusahaan
baja yang terpadu di Indonesia.
Tidak berhenti di sana, Perseroan terus
mengembangkan produksi berbagai jenis baja untuk bermacam keperluan, seperti
baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan batang kawat. Saat ini, Krakatau
Steel memiliki kapasitas produksi baja kasar sebesar 2,45 juta ton per tahun.
Melalui sepuluh anak Perusahaannya, Krakatau Steel sanggup melakukan
diversifikasi usaha yang menunjang operasional Perusahaan, seperti produk baja
bernilai tambah tinggi (pipa spiral, pipa ERW, baja tulangan, baja profil),
industri utilitas (air bersih, tenaga listrik),industri infrastruktur (pelabuhan, kawasan industri), industri jasa teknik
(konstruksi, rekayasa), teknologi informasi, serta layanan kesehatan (rumah
sakit). Produk-produk baja Krakatau Steel ini tidak hanya ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan baja nasional, tetapi juga dipasarkan secara internasional.
Kemampuan teknis Krakatau Steel yang
tinggi telah memperoleh pengakuan internasional. Bahkan pada tahun 1973,
Perseroan telah memperoleh Sertifikat ASTM A252 dan AWWA C200, serta pada 1977
memperoleh Sertifikat API 5L untuk produksi pipa spiral. Sertifikat ISO 9001
diperoleh PT Krakatau Steel (Persero) pada 1993 dan telah ditingkatkan menjadi
ISO 9001:2000 pada 2003. Sementara itu, SGS internasional memberikan Sertifikat
ISO 14001 pada 1997 atas komitmen Perseroan pada kesadaran lingkungan dan
keselamatan kerja.
Pada 10 November 2010, di tengah
kondisi pasar yang masih bergejolak, PT Krakatau Steel (Persero) berhasil
menjadi perusahaan terbuka dengan melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) dan
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada 2011, PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 2.032,85 juta dan laba
bersih US$ 151,34 juta. Pada tahun 2011, Perseroan dan anak perusahaan dengan
aset senilai US$ 2.398,08 juta memiliki 8.066 orang karyawan.