Sabtu, 09 Mei 2015

Peranan Walisongo dalam Mempengaruhi Budaya Nusantara

Peranan Walisongo dalam Mempengaruhi Budaya Nusantara

Sebelum Walisongo menyebarkan Islam ke bumi Nusantara, sudah terdapat banyak suku bangsa, organisasi pemerintah, struktur ekonomi, sosial dan budaya di Nusantara yang berkembang. Semua itu tidak terlepas dari pengaruh sebelumnya, yaitu kebudayaan nenek moyang (animisme dan dinamisme), dan Hindu Budha yang berkembang lebih dulu daripada Islam.

Seperti halnya kondisi masyarakat daerah pesisir pada waktu itu, bisa dikatakan lebih maju daripada daerah lainnya. Terutama pesisir daerah pelabuhan. Alasannya karena daerah pesisir ini digunakan sebagai pelabuhan dan pusat perdagangan. Penduduk pesisir terkena pecampuran budaya (akulturasi) dengan pedagang asing yang singgah. Secara tidak langsung, dalam perdagangan yang dilakukan antara keduanya, mereka menjadi mengerti kebudayaan perdagangan asing. Pedagang asing ini seperti pedagang dari Arab, Persia, China, India dan Eropa.

Hindu Budha lebih dulu masuk di Nusantara daripada Islam. Islam masuk ke Nusantara bisa dengan mudah diterima masyarakat pada waktu itu dengan berbagai alasan. Situasi politik dan ekonomi kerajaan Hindu, Sriwijaya dan Majapahit yang mengalami kemunduran. Akibat dari kemunduran situasi politik, adipati – adipati pesisir yang melakukan perdagangan dengan pedagang muslim akhirnya menjadi penerima agama Islam. Kekacauan politik saat itu mengakibatkan kekacauan pada budaya dan tradisi masyarakat. Para mubaligh – mubalign dan pegadang muslim kemudian menjalin hubungan lebih dekat melalui pernikahan, akibatnya awal Islam masuk di Nusantara sudah ada keturunan arab ata india.

Setelah masuknya Islam di Nusantara, terbuktu budaya dan ajaran Islam mulai berkembang. Hal ini tidak bisa terlepas dari peran mubaligh – mubaligh dan peran Walisongo di Jawa. Walisongo dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke-17. Mereka tinggal di wilayah penting pantai utara pulau Jawa, yaitu di Surabaya – Gresik – Lamongan di Jawa Timur, Demak – Kudus – Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.

Gambar 1. Walisongo

Walisongo terdiri atas sembilan orang; Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Drajat, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga. Kesembilan “wali” yang dalam bahasa Arab artinya “penolong” ini merupakan para intelektual yang terlibat dalam upaya pembaharuan sosial yang pengaruhnya terasa dalam berbagai manifestasi kebudayaan mulai dari kesehatan, bercocok tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, hingga ke pemerintah.

 

Super Sekar Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon and Edited by Sekar Stuti Ratridiwasa for Free Blogger Template